Ahlan Wa Sahlan

translate

Jumat, 09 November 2012

Cinta nya Awan Kepada Hujan



“Hujan, tolong jangan pergi...” Kata Awan..

“Awan..., ada waktunya melepaskan itu lebih baik. Aku tidak sanggup melihatmu menanggung beban di dadamu hanya karena tidak ingin aku pergi.”..Kata Hujan

Tapi aku masih mampu...” Kata Awan..

Hujan tersenyum sambil berkata  “Ya, mungkin kau masih mampu. Tapi sampai kapan kau akan mampu bertahan?..”

Awan terdiam....

“Aku harus patuh pada perentah Tuhan. Dan kau pun harus akur pada takdirNya. Dia tahu betapa beratnya kau menanggung beban, kerana itu Dia perintahkan aku untuk turun ke bumi membasahi hamparan ciptaanNya yang Maha Agung menyejukkan tanah-tanah gersang yang lebih memerlukan aku daripada kau perlukan aku.” Kata Hujan...

Didada Awan semakin sedih, kesedihan itu membuatkan jiwa Awan terlalu mendung...
“Wahai Awan..Sungguh, kadang-kadang melepaskan itu lebih baik walaupun saat itu terasa begitu berat sekali. Tapi, Allah kan ada? Mengapa bersedih?” Kata Hujan pada Awan...



“Pergilah kau Hujan. Aku rela demi Tuhanku dan Tuhanmu Hanya demi Tuhanku aku redha..Terima kasih Hujan. Mendengar kata-katamu, aku lebih mengenal siapa diriku.” Kata Awan....

“Allahuuuuuu Rabbiiiiiiiiiiiiiii Selamat tinggal wahai Awan. Doakan aku bermanfaat untuk mereka yang lain... Allahuakbar!!!!!!!!” Jerit Hujan bersama guruh berdentum kuat...

Airmata Awan jatuh tanpa henti-henti kerana tersedar kembali lalu insaf kerana selama ini cintanya pada Hujan melebihi cinta pada Ilahi.

Hujan pun turun bersama air mata. Sakit. Saat melepaskan. Tapi Allah lebih tahu segalanya. Perasaan ini hanya sementara.
 Mungkin Langit tidak akan mengerti akan kesakitan Awan dan Hujan. Langit hanya menyaksikan. Tapi belum tentu Langit itu faham pengorbanan.

Awan..., Hujan menghadiahkanmu Pelangi. Kamu lihat bukan? Subhanallah...

Hmmm...smoga kita bisa mengambil hikmah dari Kisah di atas... :) 

Sumber: www.adminskss.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar