Ahlan Wa Sahlan

translate

Selasa, 30 Oktober 2012

^KEBIJAKSANAAN DARI SEPOTONG PENSIL^

Ternyata kita mengambil sebuah pelajaran dari sepotong pensil.. Penasaran???Yuk, simak cerita berikut ini........

Seorang cucu brtanya pd neneknya.."nenek sedang menulis tentang pengalamn kita ya? atau tentang aku?" mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini keti...
ka kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi. Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. “Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”, Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

pertama: pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.

kedua: dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

ketiga: pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.

keempat: bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.

kelima: sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan… Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”.

Kamis, 25 Oktober 2012

Keutamaan Puasa Arafah


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh..
Alhamdulillah..hari ini tepat tanggal 9 Dzulhijjah, teman-teman pada puasa kan?  Mungkin semua udah pada tau ya,, fadilah atau keutamaan dari puasa di hari arafah ini. tapi tak ada salahnya kan kita posting lagi di sini ^_^
PUASA ARAFAH adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji.
Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka Baginda saw. bersabda:
Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.”
(Hadith Riwayat Imam Muslim)


Didalam riwayat lain Nabi saw. bersabda
Puasa hari Arafah, sesunguhnya aku berharap Allah swt agar menghapuskan dosa setahun yang lepasnya dan tahun yang sebelumnya”
(Hadith riwayat Tirmidzi)


Daripada Sayyidatina ‘Aisyah telah berkata
Tiada dari hari dalam setahun aku berpuasa lebih aku gemari daripada hari Arafah
(Hadis riwayat Ibnu Abu Syaibah dan Baihaqi)


Sabda Rasullullah S.A.W lagi:
Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para Malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya iaitu :-

1. Orang-orang yang mati syahid
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam Bulan Ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah. ”

Met Puasa ya... ^^

Sabtu, 13 Oktober 2012

Wanita Shalihah Bidadari Surga Terindah


Bismillahirrahmanirrahim….

Bidadari…hmmm mendengar kata tsb pasti di benak kita terbayang seorang wanita yang parasnya yg “subhanallah"
 

Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, 
“Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar.”
Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)
Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”

Saya berkata lagi, Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”

Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’

Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”

Sungguh indah perkataan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yang menggambarkan tentang bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama dibandingkan seorang bidadari. 
Ya, bidadari saudaraku.

Sungguh betapa mulianya seorang muslimah yang kaffah diin islamnya. Mereka yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya.

Sebaik-baik perhiasan ialah wanita salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada
Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.
Dan bidadari pun cemburu kepada mereka karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana caranya agar menjadi wanita salehah? Tentu saja dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Senantiasa meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita dunia yang salehah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang begitu indah.

Buat bidadari itu cemburu padamu ^^

Senin, 01 Oktober 2012

Do'a n nasehat untukmu dan untukku

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh....^_^

Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran. (Al ‘Ashr: 1-3)

Sahabat, berikut adalah beberapa doa dan nasihat yang sering di ucapkan pada moment tertentu:
Assalamu’alaikum , artinya “Semoga diberikan keselamatan atasmu”
Diucapkan ketika bertemu dengan seorang sahabat atau memulai suatu pembicaraan.
Dari Imran Ibn Hushain radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mengucapkan “Assalamu ‘alaikum”. Nabi menjawab salam itu, lalu orang itu duduk. Nabi berkata, “sepuluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain dan mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”. Nabi menjawabnya, lalu orang itu duduk dan Nabi berkata, “Dua puluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain lagi dan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh”. Nabi membalas salamnya lalu dia duduk dan Nabi berkata, “Tiga puluh (kebaikan).” (HR. Abu Daud)

Laa tahzan, innallaaha ma’anaa, artinya jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.
Nasehat untuk sahabat muslim yang sedang bersedih hati, semoga Allah memberikan jalan keluar untuk masalahnya.

Laa taghdhob fa lakal jannah, artinya “janganlah marah, maka surga bagimu.
Nasehat untuk sahabat muslim yang sedang marah, semoga Allah menenangkan hatinya.

Allaahumma shayyiban naafi’an, artinya “ ya Allah, semoga hujan ini membawa manfaat”
Di ucapkan ketika turun hujan

Syafakillah/syafakallah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman, artinya “semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya”.
Diucapkan ketika mendengar atau menjenguk sahabat yang sedang sakit.
                                   Syafakallah (ditujukan untuk lelaki)
                                  Syafakillah (ditujukan untuk perempuan)

Syukran, artinya terima kasih
Di ucapkan ketika mendapat kebaikan dari sahabat.
Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi ditanya: Apa hukumnya mengucapkan, “Syukran (terimakasih)” bagi seseorang yang telah berbuat baik kepada kita?, Beliau menjawab: Yang melakukan hal tersebut sudah meninggalkan perkara yang lebih utama, yaitu mengatakan, “Jazaakallahu khairan (semoga ALLAH membalas kebaikanmu.” Dan pada Allah-lah terdapat kemenangan.

Jazaakumullah Khairan Katsiran, artinya Semoga allah membalas kalian dengan kebaikan yang banyak.

Jazaakumullah Ahsanal Jaza, artinya Semoga Allah membalas kalian dengan balasan yang terbaik.
Diucapkan ketika mendapatkan kebaikan dari sahabat atau orang lain sebagai ucapan terima kasih.

Ada beberapa ketentuan dalam mengucapkan jazakallah:
- Jazaakallahu khairan (engkau, lelaki)
- Jazaakillahu khairan (engkau, perempuan)
- Jazaakumullahu khairan (kamu sekalian)

Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaakallahu khair (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.” (HR.At-Tirmidzi (2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah: 4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54. Hadits ini dishahihkan Al-Albani dalam shahih Tirmidzi).

Ketika ada sahabat kita yang mengucapkan jazaakallahu khair biasanya di jawab dengan waiyyak (dan kepadamu juga)” atau “waiyyakum (dan kepada kalian juga), dan bisa juga di jawab dengan ucapan yang serupa yaitu Jazaakallahu khairan (semoga ALLAH membalas kebaikanmu) ini lebih utama.

Barakallahu fiik, artinya, Semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu.
Diucapkan ketika sahabat sedang berbahagia.
Apabila ada seseorang yang telah mengucapkan do’a “Barakallahu fiikum atau Barakallahu fiika” kepada kita, maka kita menjawabnya: “Wafiika barakallah” (Semoga Allah juga melimpahkan berkah kepadamu) (lihat Ibnu Sunni hal. 138, no. 278, lihat Al-Waabilush Shayyib Ibnil Qayyim, hal. 304. Tahqiq Muhammad Uyun)

Barakallah fii umrik, artinya semoga Allah memberikan keberkahan atas umurmu.
Diucapkan kepada sahabat yang milad

Barakallaahu laka wabaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khair, artinya: Mudah-mudahan Allah memberkahi untukmu, dan memberkahi atasmu, dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan
Doa yang di ucapkan kepada kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.

Allahummaghfirlahu, warhamhu.., artinya: “yaa Allah, ampunilah dia, dan kasihinilah/ rahmatilah dia..”

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, artinya: Sesungguhnya semua yang berasal dari Allah akan kembali kepada Allah
“Tidaklah seorang hamba tertimpa musibah lalu mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, ya Allah berilah aku pahala dari musibahku ini dan berilah untu...kku ganti yang lebih baik darinya, melainkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikannya pahala pada musibahnya tersebut dan memberikan ganti untuknya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim).
Di ucapkan ketika ada sahabat yang mendapat musibah

Semoga kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.