Kalau dicerna lebih jauh, galau adalah salah satu penyakit hati. Sebuah
kondisi dimana hati kita sedang kosong, kemudian terisi oleh entah apa
namanya, hingga rasanya pun bercampur aduk, bahkan si pelakunya pun bisa
tidak mengerti ia sedang kenapa? Parahnya lagi, galau yang sebenarnya
penyakit hati akut itu, sudah menjadi budaya.
Sebuah nasihat mengatakan, sesunggguhnya hati kita ini tidak pernah kosong, kalau
ia tidak diisi dengan keta’atan, berarti di dalamnya ada kemaksiatan.
Berarti, kita sebagai manusia hanya memiliki dua pilihan ; mau dalam
keadaan taat, atau mau maksiat. Tidak bisa istirahat, tidak bisa diam,
karena syaitan pun tidak pernah beristirahat, tidak pernah cuti, untuk
mengajak kita mengikut jalannya menjadi penghuni neraka di akhirat kelak
(naudzubillah…)
Berikut ini Rasulullah mengajarkan kepada kita obat anti galau yang
terangkum dalam kisah menarik: “Abu sa’id al-Khudri RA berkata, “Pada
suatu hari Rasulullah SAW masuk masjid, tiba-tiba beliau berjumpa dengan
seorang Anshar bernama Abu Umamah. Rasulullah bertanya, “Wahai Abu
Umamah, mengapa kamu duduk-duduk di Masjid di luar waktu shalat?”, Abu
Umamah menjawab,” karena kegalauan yang melanda hatiku dan
utang-utangku, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda, “maukah aku
ajarkan kepadamu beberapa bacaan, yang bila kamu baca, niscaya Allah
akan menghilangkan rasa galau dari dirimu dan utang-utangmu?”. Abu
Umamah berkata “Tentu mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda “Pada
waktu pagi dan sore ucapkanlah Allahumma inni a’udzubika minalhammi wal
hazani wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali wa a’udzubika minal jubni
walbukhli wa a’u dzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijaali* (3X).
Kemudian aku melakukan anjuran Nabi SAW, maka Allah menghilangkan rasa
galau dari diriku dan melunasi utang-utangku.” Dikeluarkan oleh abu
Dawud (Shahihul Jami’ 1300)
Nah ternyata benar Islam itu sempurna
bahkan peristiwa “galau” itu telah melegenda lebih dari 1400 tahun yang
lalu. Maka aneh jika sekarang banyak ikut-ikutan galau padahal mengaku
dirinya muslim tapi tak mencari tau ilmu penangkalnya. Bagaimana masih
ingin terus-terusan dalam galau?
Doa tersebut adalah salah satu
dari doa Ma’tsur yang kita sebaiknya kita panjatkan di kala pagi dan
petang. Yang artinya adalah :
“ Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari
rasa sesak dada dan gelisah, dan aku berlindung padaMu dari kelemahan
dan kemalasan, dan aku berlindung pada Mu dari sifat pengecut dan kikir,
dan aku berlindung padaMu dari lilitan hutang dan dominasi manusia”
Dan masih banyak doa-doa lain yang terangkum di dalamnya yang Insya
Allah banyak fadhillahnya (keutamaannya).
“Suatu kaum yang
duduk-duduk bersama dan berdzikir bersama niscaya para malaikat akan
mengelilingi mereka, rahmat melimpah kepada mereka, turun ketenangan
terhadap mereka dan Allah menyebut mereka kepada yang berada di sisiNya”
(HR Muslim)
1. Ketika bangun tidur di pagi hari, seperti perut yang krucuk-krucuk
minta sarapan, ruhiyah kita pun tak kalah minta diisi dengan amal
ibadah. Usai sholat subuh, sempatkan diri untuk melantunkan ayat
alqur’an. Lebih bagus
lagi jika kita biasakan membaca dzikir-dzikir sebagai supplement hati.
Untuk yang biasa menghafal al-Qur’an atau muroja’ah, momen ba’da subuh
juga menjadi waktu yang tepat. Intinya : maksimalkan waktu ba’da subuh
yang singkat itu untuk ruhiyah kita.
2. Setelah melakukan ‘pemanasan’ tersebut, dijamin diri kita jadi
punya energy yang luar biasa seperti energy matahari pagi yang memancar
di balik jendela kita. Buka jendela kamar, hirup dengan penuh semangat.
Bismillah..selanjutnya siap melakukan aktivitas. Jangan lupa, biasakan
mencatat apa yang harus dikerjakan hari itu, dan kerjakan apa yang sudah
direncanakan. Hidup teratur itu enak lho :)
3. untuk yang ini, tidak diwajibkan tapi fadhilahnya sangat luar
biasa.. : sholat dhuha yaa… :)
4. Selama beraktivitas, luruskan niat bismillah kita tadi. Cari
teman-teman sepergaulan yang bisa memberi energy positif ke kita. Yang
selalu mengajak berlomba dalam kebaikan. Bukan yang bermalas-malasan,
bukan yang suka membuang-buang waktu. - point yang ini, memilih teman
menjadi sangat penting lho..
5. Nah.. yang kelima adalah kita yang menebar energy positif.
Istiqamah yuk..! dan ajak sebanyak mungkin orang disekitar kita untuk
melakukan hal-hal yang positif. Selesai kuliah, ikut kegiatan seminar,
atau jenguk teman yang sakit? Atau buat sebuah rencana besar dengan
teman-teman lainnya. Intinya.. jangan sampai waktu kita terbuang sia-sia
dengan nongkrongin facebook misalnya, kumpul dengan teman-teman tanpa
tau maksudnya apa..?
6. Yang terakhir, jangan dzhalim dengan diri kita. Istirahat menjadi
wajib hukumnya jika tubuh sudah sangat lelah. Untuk yang punya waktu
sangat sibuk, mungkin bisa dibuat strategi. Seperti mewajibkan diri
membaca buku setiap hari minimal 5 halaman sehari misalnya, sambil mata
membaca, tubuh pun bisa beristirahat sejenak. Atau mendengarkan alunan
nasyid dan murottal, dsb.
Orang yang dekat dengan al-Qur’an, orang yang hatinya selalu
berdzikir, akan mudah mendeteksi penyakit hati dalam dirinya, akan mudah
pula mengusirnya. Tidak berlarut, tidak lagi galau. Insya Allah kita
semua juga bisa seperti itu :) ***
Yang pasti, tidak mungkin ada gelisah jika kita mengingat Allah.
Tidak mungkin ada sedih jika kita dekat dengan Allah. Untuk itulah maka
kita perlu sebuah tindak nyata, untuk selalu menyibukkan diri agar
senantiasa dalam dzikir kepada Allah.
Sibukkan diri dengan segala
hal yang positif, niatkan selalu dengan bismillah, Insya allah
hari-harimu akan jauh dari galau :)
0 komentar:
Posting Komentar