Ahlan Wa Sahlan

translate

Minggu, 03 Maret 2013

Mencintai Lima perkara melupakan lima perkara



Rasulullah Saw bersabda : “Akan datang kepada umatku suatu masa dimana mereka mencintai lima perkara dan melupakan lima perkara pula.
1.      Mereka mencintai dunia dan melupakan akhirat,
2.      mereka mencintai kehidupan dan melupakan kematian,
3.      mereka mencintai gedung-gedung dan melupakan kuburan,
4.      mereka mencintai harta benda dan melupakan hisab ( penelitian amal akhirat ),
5.      mereka mencintai makhluq dan melupakan khaliqnya.
Dan rasanya jaman itu sudah sampai kepada kita saat ini. Sekarang ini keadaan yang digambarkan dalam hadist Rasulullah S.A.W. diatas sudah nampak didepan mata kita.
Banyak yang melalaikan sholat demi menyelesaikan pekerjaan, tdk mau membayar zakat, shodaqoh, karena takut hartanya habis, dll..
Padahal Allah ta’alla telah berfirman: “ Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal. “( Al Mu’min, 39 )
Jadi mengapa kita melupakan kehidupan akhirat, kehidupan yang abadi yang Allah ta’alla janjikan kepada kita, dimana iman kita kepada –Nya ?.
Mengenai kematian, bukankah setiap yang bernyawa akan mengalami kematian ?Dan kita tidak akan mampu menghidar, atau menunda walau sedetik saja manakala ajal kita telah tiba.
Firman Allah S.W.T. :“ tiap-tiap umat mempunyai batas ajal; Maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (007. Al A’raaf, 34 )
Dan Rasulullah S.A.W. juga telah memperingatkan agar kita banyak-banyak mengingat mati.“ Banyak-banyaklah mengingat mati, karena sesungguhnya ingat kepada kematian bisa menghiburnu dari sesuatu selain-Nya. “ ( HR. Ibnu Abid Dun-ya ).
Dengan mengingat mati, maka kita akan menjadi ingat akan ketaatan kita kepada Allah.


Bukankah yang Maha Kuasa Allah S.W.T telah berfirman :
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah. (  Luqman, 33 )
Membangun gedung-gedung bertingkat yang mewah, tinggal di rumah yang nyaman dan megah tidak dilarang dalam Islam, namun hendaknya kita juga mengingat akan tempat kita ketika kematian telah menjemput, yaitu kuburan,
Nanti dihari, dimana manusia sibuk dengan dirinya sendiri , tidak mengenal akan saudara, anak, istri, hari dimana akan diadakan perhitungan, maka semua amal akan dipertanggung jawabkan. Seperti tergambar dalam firman Allah ta’alla :
  •  Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya,
  •  Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,
  •  dan Dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
  •  Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang,
  •  Maka Dia akan berteriak: “Celakalah aku”.
  •  dan Dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). .(Al Insyiqaaq, 7 -12 )
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali ‘Imran, 31 )

0 komentar:

Posting Komentar