Assalamu’alaikum
sahabat fillah… Alhamdulillah kita bersua lagi di sore yang indah ini J seindah hari2 yang tlah
kita lalui… Meskipun terkadang hidup ini
tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jika saat ini kamu sedang
di beri ujian oleh Allah, maka bersabarlah, dan yakinlah Allah sedang
mempersiapkan sesuatu yang terindah buat kamu sahabatku… Dan tetaplah
tersenyum, Hadapi dengan lapang dada.. karena semua itu pasti berlalu dan
yakinlah kita bisa melewati semua itu.
Idealnya
kita hidup di dunia ini ingin merasakan kebahagiaan dan ketenangan. Tapi
ternyata justru yang namanya hidup, pasti penuh dengan ujian, sebuah
keniscayaan yang telah jadi sunatullohNya.
Sebagaimana
firmanNya :
“ Dan kami pasti akan menguji
kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah
– buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang – orang yang sabar “ (Q.S Al baqarah : 155 )
“Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi
sebagai perhiasan baginya, untuk kami menguji mereka siapakah diantaranya yang
terbaik perbuatannya” ( Q.S al Kahfi : 7 )
“ Apakah mereka mengira bahwa mereka
akan di biarkan hanya dengan mengatakan “kami telah beriman” dan mereka tidak
di uji? Dan sungguh, kami telah menguji orang – orang sebelum mereka, maka
allah pasti mengetahui orang – orang yang benar dan pasti mengetahui orang –
orang yang dusta”
( Q.S Al Ankabut 2- 3 )
Ketahuilah bahwa Allah sedang memilih kepada siapa
cinta-Nya akan diberikan, kemudian Allah akan menguji hambanya dengan memberi
cinta-Nya apabila hambanya dapat sabar dalam cobaannya itu Allah akan
memilihnya untuk memberikan cinta-Nya dan apabila dia ikhlas, maka Allah akan
menggugurkan dosa-dosanya dan ridho Allah ada beserta hambanya yang ridho dan
ikhlas.
kalau lagi susah hati itu bukan berarti
Allah tidak berpihak, kenapa? karena Allah sedang menguji kita
dalam keadaan tidak berkenan, tidak enak, tidak menyenangkan, cinta kita kepada
Allah harus tetap tinggi.
"Tiada
suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami
jelaskan yang demikian itu) supaya kamu
jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu
jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.."
(al-Hadiid: 22-23)
Jadi
ketika persoalan hidup datang menghampiri kita, apa yang harus kita lakukan?
© Hati siap menghadapi yang cocok dengan keinginan dan siap
menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan.
“Boleh jadi kamu
tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak
mengetahui “ (
Q.S Al Baqarah : 216 ) karena jelek menurut kita belum tentu jelek juga menurut
Allah, ilmu Allah sangat luas sedangkan ilmu kita sangatlah terbatas, siapa
tahu yang menurut kita itu jelek, ternyata itu adalah jalan kebaikan bagi kita.
ketika kita bisa menyikapi ujian yang kita hadapi itu dengan berhusnudzan pada
Allah, maka tidak hanya hati kita yang menjadi tenang, tapi akhlak menjadi
cemerlang dan Allah pun pasti akan sayang. (mau di sayang Allah kan? ^_^). Kita
boleh saja menangis, tapi ini bukanlah akhir dari segalanya. Bukan kah selama
ini kita meminta pada Allah untuk di tunjukkan jalan yang terbaik? Dan mungkin
iniah caranya Allah untuk menunjukkan kepada kita mana jalan yang terbaik bagi
kita. Jika dengan datangnya ujian ini bisa menjadikan kita menjadi lebih
mengenal, dekat dan lebih cinta kepada Allah kenapa kita harus tidak rela?
Ketika ujian ini bisa membuat kita memperbaiki diri kenapa kita harus kecewa?
Yang penting tugas kita adalah luruskan niat, ibadah dan ikhtiar kita
sempurnakan, selanjutya terserah allah, karena tugas kita bukan menentukan
segala – galanya.
Manusia
hanya tahu apa yang telah terjadi dan dialaminya, akan tetapi ia tidak tahu apa
yang akan terjadi di masa datang. Karena itu manusia perlu mendasarkan semua
yang diinginkan dan diusahakannya menurut ketentuan Allah dan dalam batas-batas
yang diridlai-Nya. Segala sesuatu yang terjadi, tidak ada yang di luar kehendak
Allah. Orang yang teguh imannya kepada Allah, ia yakin bahwa tidak ada sesuatu
yang terjadi secara kebetulan. Oleh karena itu orang beriman tidak mengenal
putus asa. Jika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan atas dirinya, ia segera
ingat kepada Allah. Boleh jadi ada hikmahnya, yang saat ini ia belum
mengetahuinya, ia dapat menghindari rasa kecewa. Firman Allah: Mungkin kamu
tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak
(Q. S. 4 : 19)
© Kalau sudah terjadi
harus Ridho.
Karena tidak ridho pun tetap terjadi.
Orang itu menderita bukan karena kenyataannya, tapi karena tidak bisa menerima
kenyataan. Dan orang yang enak itu adalah orang yang bisa menghadapi
kenyataan. Karena ridho itu sendiri adalah menerima kenyataan sambil
memperbaiki keadaan. Terkadang kita sering mengeluh pada Allah, “ Ya Allah,
kenapa ujianku seberat ini?” ingat “Allah tidak akan membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya itu” (Q.S Al Baqarah : 286)
Allah maha tahu kadar kesanggupan kita dalam menghadapi ujiannya itu. Dan kita
pasti mampu untuk menghadapinya. Ketika ingin naik jabatan, kita rela bekerja
sebaik mungkin demi mendapatkan posisi yang kita inginkan,dan kita begitu
senang ketika sudah mendapatkannya, apalagi ini, ujian yang kita hadapi ini
tidak lain adalah agar kita menjadi hamba yang tinggi derajatnya di sisi Allah,
apakah kita tidak merasa bangga, karena kita adalah hamba yang masih di
perhatikan dan di sayangi olehNya.
©
Ketika kita di uji adalah jangan mempersulit diri, Allahumma Yassiru
walaa tuassiru, ya allah mudahkanlah
jangan di persulit. Lantas apakah kita harus frustasi dan berputus asa?
“ Dan janganlah kamu merasa lemah dan
jangan pula kamu bersedih hati, sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu
orang yang beriman”
( Q.S Ali Imran : 139 )
“ Janganlah kamu berputus asa dari
rahmat allah, sesungguhnya allah mengampui dosa – dosa semuanya. Sungguh dia
lah yang maha pengampun dan maha penyayang”( Q.S Az Zumar :53 )
“Janganlah kamu berputus asa dari
rahmat allah sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat allah kecuali orang
kafir “
( Q.S Yusuf : 87 )
Ayat
– ayat di atas tentulah sudah cukup menjelaskan bagaimana kita harus menyikapi
suatu ujian, Saat ini kita takut kehilangan, mulai saat ini kita tidak takut
lagi, rezeki kita di tahan,tenang saja, sejak dari rahim 4 bulan, Allah sudah
takdirkan rezeki kita. kalau kita sedang ada masalah, tenang saja, karena tidak
tenangpun tetap muncul masalah.
© Muhasabah diri. Tafakuri diri,
kenapa ini terjadi, Karena tidak ada suatu kejadian tanpa seizin allah dan
tidak ada sesuatu yang kebetulan melainkan atas kehendaknya. Tayakan dengan
jujur pada diri sendiri apa salah saya? Apa perbaikan yang harus saya lakukan.
dan berusaha untuk berubah menjadi lebih baik.
Kita
harus siap ketika ujian dan cobaan akan terus menerus datang menghampiri. Ia
tidak akan hilang hingga segala karat – karat dosa kita terkikis olehnya.
Seperti buah kelapa, untuk dapat diambil santannya ia harus di jatuhkan
terlebih dahulu dari pohonnya yang tinggi, kemudian kulitnya harus di kelupas
dengan paksa hingga tak tersisa lagi.setelah bersih, ia lalu di belah menjadi
beberapa bagian. setelah itu, potongan – potogan kelapa tersebut lalu di parut
hingga hancur dan hanya menyisakan ampasnya. Apakah telah selesai? Tentu saja
belum, karena ampas kelapa itu akan diperas hingga keluarlah santan, yang di
sana manfaatnya baru terasa. Begitu juga sifat dari ujian dan cobaan, ia akan
terus melumat dan menghancurkan segalanya, hingga yang tersisa adalah bagian –
bagian dari diri kita yang secara kualitas, telah siap menjadi para
pencintaNya.
Lalu
kapan ujian ini akan segera berakhir? ingat rumus puasa, kita menahan lapar dan
haus karena yakin sebentar lagi akan tiba saatnya untuk berbuka. hujan pasti
berakhir, badai pasti berlalu dan malam akan berganti siang. semakin beratnya
ujian justru semakin dekat dengan jalan keluar.
“maka
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. sesungguhnya bersama kesulitan
ada kemudahan”
( Q.S Al Insyirah : 5-6 ) Setiap satu kesulitan di apit oleh dua kemudahan. Dan
rumus dalam menyikapinya adalah HHN ( Hadapi Hayati dan Nikmati ) tidak akan
kemana – mana pasti akan ada ujungnya.
©
Bersandar hanya pada Allah.
”Cukuplah Allah bagiku, tidak ada tuhan
selain Dia dan hanya kepadaNya aku bertawakal.” (Q.S At Taubah :
129). Orang yang bersandar terhadap sesuatu takut sandarannya hilang, seorang
istri yang bersandar kepada suami, takut kehilangan suaminya, Bagi kita sebagai
orang beriman, cukuplah Allah saja yang menjadi penolong kita. Ia menjadi
penentu segala – galanya.
Jadikan setiap masalah menjadi bahan
evaluasi diri, jalan memperbaiki diri dan jalan mendekat kepada Allah.
Bagaimana caranya? “ wahai orang – orang yang beriman
mohonlah pertolongan
kepada allah dengan sabar dan shalat, sungguh
allah beserta orang-orang yang sabar” (Q.S Al Baqarah : 153)
Memohonlah kepada Allah untuk segera di beri
jalan keluar dari setiap masalah, tingkatkan terus ibadah kita kepada Allah,
perbaiki shalat kita serta jangan lelah untuk bersabar. Berusahalah untuk
menjadi orang yang bertakwa, karena tidak akan rugi, ketika kita berusaha untuk
menjadi orang yang bertakwa, maka allah akan memberi kita jalan keluar dari
setiap masalah dan akan memberi kita rezeki dari arah yang tidak di sangka –
sangka. kita hidup tidak sendiri. Selalu ada Allah dalam hati dan hidup kita
dan Allah tidak akan membiarkan Hamba-Nya dalam keterpurukan yang
berkepanjangan.
Karena
itu, saat ujian dan cobaan datang, Segeralah bertaubat agar tak hanya pintu
taubat yang terbuka, namun status menjadi pencintaNya pun akan menjadi milik
kita, tetapi bila ujian dan cobaan itu belum tiba, jangan terlena olehnya.
Tetaplah mendekatkan diri padaNya dan selalu menempatkan allah sebagai satu –
satunya tujuan dalam hidup kita. Semua orang punya masalah, maka sebaiknya
permohonan kita kepada allah bukanlah tidak punya masalah tetapi mintalah kepadaNya
agar kita di beri kekuatan untuk menghadapi setiap masalah. Karena semua
masalah dan ujian adalah bagian dari tabiyah Allah atas kualitas hambanya.
Pasti ada kebaikan di balik setiap masalah yang menimpa kita. jangan pernah
khawatir karena sudah pasti Allah mempunyai rahasia dibalik semuanya. Yakinlah
dengan semua ujian yang Allah berikan.“Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka”. (Q.S At Taubah : 111 )
“Ya
Allah wahai yang maha tahu segala urusan dan masalah diri kami, berikan kepada
kami kelapangan hati ya Allah, kejernihan fikiran dan kelapangan qolbu. Agar
setiap masalah yang engkau timpakan kepada kami membuat kami semakin mengenal
keagunganMu, semakin mengenal kekurangan diri, dan semakin mengenal jalan
pulang kepadaMu. Ya Allah dosa kami begitu banyak, sedangkan taat kami sedikit,
ampuni segala dosa yang kami lakukan sebanyak apapun dosa itu, sebesar apapun
dosa yang kami lakukan. Sebengkok apapun jalan yang kami tempuh luruskan,
segelap apapun jalan hidup kami terangkanlah dengan nur hidayahMu, Sesulit
apapun masalah yang kami hadapi, mudahkanlah ya Robbana …“
Aamiin
Ya Rabb…
*******dari
sahabat untuk sahabat*******