Ahlan Wa Sahlan

translate

Selasa, 31 Desember 2013

KIOKU (by Edcoustic)

KIOKU (KENANGAN)
Kioku no naka de itsumo aru (slalu ada dalam ingatanku)
Hajimete atta toki (pertama kali bertemu)
Tomodachi ni natte (sahabatku)
Kimi wa tetsudatte kureta (kau membantuku)
Tanoshimi kanashimi (dalam suka dan duka)
Yasashii hito da yo (kamu itu orang yang baik)
Ima kimi wa inakunatta (sekarang kau tlah tiada)
Boku wa nanimo ienai (saya tak dapat berkata apapun)
Sora wa kumori ni natte (langit pun menjadi mendung)
Jibun no kokoro mitai (seperti perasaanku)
Totemo kurushii desu (begitu menderita)
Kono koto wo shinjirarenai (saya tak percaya hal ini)
Kimi wa ippai koto wo oshiette kureta (tlah banyak hal yang kau ajarkan padaku)
Soko de siawase ni nasai (bahagialah disana)
karya ADEN EDCOUSTIC*
"Innaa lillaahi wa inaa ilayhi rooji’uun.... Begitu cepat engkau pergi, tapi kami yakin inilah sekenario Allah yang terbaik untukmu , "semoga engkau di Tempatkan di tempat yang Rabb janjikan, yaitu di Jannah-NYA." aamiiin :') 
Selamat jalan kang Aden....

Senin, 18 November 2013

TAUSIYAH CINTA


Senyumku pun mengembang.
Aku tak dapat berpatah kata ketika sebuah gumam terlontar dari seorang kawan.
Gemuruh hati berdegup kencang, seolah ia terluka dalam.
Mereka ucap, aku tak berperasaan karena mengabaikan kasih seseorang.
Mreka ucap, aku pemilah yang mencari kesempurnaan.
Mereka ucap, kasihku tak bisa di harapkan.

Berdosakah...
Ketika kutolak cinta yang tak bertepi tanggung jawab?
Salahkah...
Jika ku coba untuk taat?
Munafikkah...
Jika ku semai rasa yang tak semestinya?
Sungguh..
Hati ini tertutup oleh Dia yang Maha segala.
Kekasih yang tak pernah hamparkan dusta.
Kekasih yang tak pernah bersitkan luka.
Sanggupkah aku abaikan cinta Sang Penguasa?

Tak mengapa...
Penilaian manusia terhadapku, kuanggap pemanis sandiwara.
Yang takkan kuanggap sebagai kisah sia-sia.
Karena...
Cukuplah rasa cinta dari Tuhanku
Yang hidupkan jiwa sarat makna.
Hadapi dunia penuh ceria, berikanku cerita istimewa.
Berikan ketenangan di tengah kegundahan.
Ajarkanku selalu tentang arti kehidupan.
Kurasa itulah cinta.
Cinta yang tumbuhkan sesak rindu, namun enggan berhenti menunggu.
Cinta yang kadang sulit tuk dimengerti, namun selalu terpatri dalam hati.
Sungguh takkan pernah kusesali.
Sejatinya, inilah cinta yang hakiki.

Bagaimana caranya menjelaskan rindu kepada seseorang yang entah siapa dan dimana saat ini.
Untukmu yang jauh disana, terkadang mata ini iri kepada hati, karena kau ada di hatiku namun tak tampak di mataku.
Aku tidak memiliki alasan pasti mengapa sampai saat ini masih ingin menunggumu, meski kau tak pernah meminta untuk di tunggu dan diharapkan.
Hati ini meyakini bahwa kau ada, meski entah di belahan bumi mana.
Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan hidupku denganmu, disini,di sisiku.
Maka, saat hatiku telah mengenal fitrahnya, aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang di cintaiNYA.
Sekalipun kita belum pernah bertemu, mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama,
Tersenyum menatap rembulan yang sama.
Disanalah, tatapanmu dan tatapanku bertemu.

Di Kutip dari Buku “Tausiyah Cinta” By : @Tausiyahku


Senin, 02 September 2013

Jangan Marah, Bagimu Surga

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh…
Alhamdulillah, masih di beri kesehatan dan waktu untuk menyapa lewat blog cantik  ni hehehe..  Smoga sahabat semua dalam keadaan sehat  wal afiat. Maaf ya, udah lama  tak menyapa, di karenakan kesibukan2 yg tak bisa d tinggalkan (ceileeee sok sibuk :D).  Jangan marah donk J …. La Taghdob..  Yupz, kali ini kita bahas tentang cara menahan marah ya….  Pasti kalian sudah lama menunggu2 kehadiran saya di sini hihihi (kepedean saya nya nih).

Bicara tentang “MARAH”, sebenarnya itu adalah tabiat manusia. Kita diperintahkan untuk bisa menahan/mengendalikan marah agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Ketika ada orang yang mencari gara-gara, sehingga memancing emosi kita.  Pastinya kita keseeeeel banget pengen marah L . inilah yg saya alami beberapa minggu terakhir ini. (Eh curcol deh)  :D
Kembali ke topic ya… ketika kita di hadapkan dengan situasi seperti itu, hendaknya kita berusaha untuk mengendalikan emosi kita… Yuukk kita sama-sama belajar menahan amarah.

Caranya gimana siiiihhh???
Pertama :  Membaca Ta'awwudz.
Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).

Kedua :  Berwuduk.
Rasulullah bersabda Kemarahan itu itu dari syaitan, sedangkan syaitan tercipta dari api, api hanya boleh padam dengan air, maka kalau kalian marah berwuduklah. (H.R. Abud Dawud).

Ketiga : Duduk.
Dalam sebuah hadist dikatakan Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka berbaringlah. (H.R. Abu Dawud). 

Keempat  : Diam. 
Dalam sebuah hadist dikatakan Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad). 

Kelima :  Bersujud
 artinya shalat sunnah dua rakaat. Dalam sebuah hadist dikatakan Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi)

Ada juga beberapa hadist yang lain yang berkaitan dengan menahan marah….
Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda : Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat hilang marahnya (H.R. Ahmad). 

Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan, Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (H.R. Malik). 

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Janganlah engkau marah, niscaya engkau mendapat surga (H.R at-Thobarony dan dishahihkan oleh al-Mundziri)
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: Barangsiapa yang menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, Allah akan panggil ia di hadapan para makhluk pada hari kiamat, hingga Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari (terbaik) yang ia inginkan (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Sahabat Nabi Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhu berkata: Tidak ada luapan yang lebih besar pahalanya di sisi Allah selain daripada luapan kemarahan yang ditahan oleh seseorang hamba demi menggapai wajah Allah (riwayat al-Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Nabi s.a.w telah mengajarkan kita sebagai umatnya cara untuk menahan dan mengawal perasaan marah, mudah-mudahan kita diberi kekuatan oleh Allah untuk mengamalkannya.
Aaminnn..


Selasa, 21 Mei 2013

Mengapa Iman Terasa Down Ketika Haid????????



Bismillahirrahmanirrahim…
Hampir dua bulan tak menyapa sahabat, masih setia kah kalian menunggu tulisan2 di blog saya? J
Baiklah,,, kali ini saya postingkan tentang “mengapa iman kita turun ketika sedang haid”. Pernahkan ukhty sekalian merasakan hal yg demikian? Rasanya males, down atau sbagainya…. Nah skrg kita lihat yuk penyebabnya apa aja siiihh? Cara mengantisipasinya seperti apa? Penasarann??? Yuk simak tulisan berikut…

Terdapat kalangan wanita yang mengalami penurunan iman ketika sedang haid. Hal ini berlaku kerana ada larangan melakukan sebagian ibadah rutin seperti sholat, puasa, tawaf dan membaca Al Quran. Akibatnya imannya terpengaruh sehingga turun sedikit demi sedikit. Lebih-lebih lagi sekiranya mereka mempunyai tanggapan yang salah terhadap haid dengan menganggap datangnya haid sama dengan datangnya musim cuti daripada melakukan ibadah.
     Faktor yang mempengaruhi: 
     1. Kekurangan ilmu
·          Menganggap ibadah hanya terbatas kepada ibadah khusus saja seperti wudhu, sholat,  iktikaf, puasa dan haji.
·     Menurut Ibnu Taimiyah, ulama yang wafat 728H di Damaskus, ibadah adalah seluruh perkara yang dicintai dan diredhai Allah, baik perkataan maupun perbuatan, yang zahir maupun yang batin.
·               Berbicara benar , menunaikan amanah, berbakti kepada orang tua, menyambung silaturrahim, menepati janji, menyampaikan perkara yang makruf, melarang perkara yang mungkar, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin dan musafir, semuanya adalah ibadah.
·               Melaksanakan perintah Allah adalah ibadah dan menjauhi larangan Allah adalah ibadah. Haid bukan alasan meninggalkan ibadah kepada Allah secara mutlak.
·        Wanita dalam haid masih berpeluang melaksanakan ibadah hati, lidah dan anggota badan.
·            Mencintai Allah, takut kepada Allah, berharap kepada Allah, tawakal kepada Allah dan berasa diawasi Allah adalah contoh ibadah hati yang dapat dilakukan oleh kaum wanita baik ketika haid maupun tidak.
        2. Mengabaikan Zikir
·            Ramai wanita dalam haid menyibukkan diri dengan perkara2 lalai daripada mengingati Allah. Walhal lalai daripada mengingati Allah adalah salah satu sebab turunnya iman.
·            Rasulullah Sollallahu Alahi Wassalam mengumpamakan hati yang kosong daripada zikir bagaikan orang yang mati.
·            Tiada larangan bagi wanita dalam haid berzikir kepada Allah dan menyebut nama-Nya, baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring. Bahkan haid tidak menghalang kaum wanita masuk dalam golongan Ulul Albab (orang yang berakal) seperti yang diterangkan dalam Surah Al Imran, ayat 190 hingga 191.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda untuk orang yang berakal, iaitu orang yang mengingati Allah sambil berdiri ataupun duduk ataupun dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan mengenai penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami,tiada Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungi kami dari seksa api neraka".

3. Melakukan Dosa
·    Dosa dalam diri seseorang disebabkan dua perkara iaitu meninggalkan perintah ataupun melaksanakan larangan.
·    Dosa akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap keimanan, kerana iman akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
·        Sekiranya wanita dalam haid lalai daripada zikir kepada Allah dan melaksanakan ketaatan, nafsunya memerintah kepada keburukan dan dosa. Nafsu yang buruk merosakkan iman sehingga melemahkan pemiliknya beramal, baik amal hati maupun anggota badan.

Sumber :Amalan 24 Jam Wanita Haid oleh Fahrur Muis terbitan PTS Publication

Selasa, 02 April 2013

Pertemukan Aku dengan RamadhanMU


Ya Allah..
Bulan penuh berkah itu akan kembali datang,
akan kah sempat diri ini berjumpa dengannya
menuai buah iman dan nikmat berkahnya

Ya Allah..
maafkan hamba yang lalai ini
hamba bodoh dan serakah..
hanyut dalam gemericik perhiasan
tenggelam lagi dalam kesalahan
terlalu banyak kesalahan yg tlh ku lakukan
gemetar jiwa ini mengingat-Mu..

dalam kubangan dosa yang sungguh kelam
masih pantas kah aku mengaku sebagai hamba-Mu,


Ampuni hamba Ya Allah..
pertemukan hamba dengan bulan penuh berkah itu
perkuat iman hamba Ya Allah,
karena tiada sesuatu pun terjadi tanpa seizin-Mu

kuatkan hamba Yaaa Allah,
untuk mengarungi hari-hari yang penuh tantangan
untuk menjejaki langkah-langkah Rasul-Mu
kuatkan hamba…

jadikan ibadah hamba penuh keikhlasan dan hanya pada-Mu
jadikan perbuatan hamba penuh kebaikan demi menggapai ridho-Mu
jadikan sahabat-sahabat hamba pengingat yang baik juga shalih
biarkan hati ini merasa lebih dekat dengan-Mu,

Ya Allah Ya Tuhanku..
hamba memohon belas kasih-Mu, meski rasanya hamba tak pantas untuk itu.
hamba memohon, Ampuni hamba, keluarga hamba, sahabat-sahabat hamba, guru-guru hamba, dan negara ini. ampuni kami semua Ya Allah..
maafkan kami, hamba-hamba-Mu yang selalu malas untuk berdoa, dan sering kali lupa untuk bersyukur pada-Mu.

ampuni kami Ya Allah, dan pertemukan kami dengan Ramadhan…
Amin ya Rabbal’alamin.


Sabtu, 30 Maret 2013

Kenali Mahram mu



Bismillahirahmanirrahiim… kali ini kita bahas tentang mahram ya… Dan perlu diketahui bahwa mahram itu beda artinya dengan muhrim. Tetapi masih banyak orang yang menyebutnya dengan  istilah muhrim, padahal yang dimaksud adalah mahram.
Muhrim (muhrimun) artinya orang yang berihram dalam ibadah haji sebelum bertahallul. Sedangkan kata mahram (mahramun) artinya orang-orang yang merupakan lawan jenis kita, namun haram (tidak boleh) kita nikahi selamanya. Namun kita boleh bepergian (safar) dengannya, boleh berboncengan dengannya, boleh meliihat wajahnya, tangannya, boleh berjabat tangan, dst.

Berikut ini akan dijelaskan siapa saja mahram dari kalangan laki-laki, yakni siapa saja wanita yang haram dinikahi. Adapun mahram dari kalangan perempuan adalah kebalikannya, yakni laki-laki yang haram dinikahi.

Mahram bisa dibagi menjadi tiga kelompok. Yang pertama, mahram karena nasab (keturunan). Kedua, mahram karena penyusuan. Ketiga, mahram karena pernikahan.
Kelompok yang pertama (mahram karena keturunan) ada tujuh golongan, yakni :
1.     Ibu, nenek dan seterusnya ke atas, baik jalur laki-laki maupun wanita.
2.    Anak perempuan (putri), cucu perempuan, dan seterusnya, ke bawah baik dari jalur laki-laki-laki maupun perempuan.
3.    Saudara perempuan sekandung, seayah atau seibu.
4.   Saudara perempuan bapak (bibi), saudara perempuan kakek (bibi orang tua) dan seterusnya ke atas baik sekandung, seayah atau seibu.
5.  Saudara perempuan ibu (bibi), saudara perempuan nenek (bibi orang tua) dan seterusnya ke atas baik sekandung, seayah atau seibu.
6. Putri saudara perempuan (keponakan) sekandung, seayah ataui seibu, cucu perempuannya dan seterusnya ke bawah, baik dari jalur laki-laki maupun wanita.
7. Putri saudara laki-laki (keponakan) sekandung, seayah atau seibu, cucu perempuannya dan seterusnya ke bawah baik dari jalur laki-laki maupun wanita.

Mereka inilah yang dimaksudkan Allah subhanahu wa ta'ala:
"Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan…" (An-Nisa: 23)

Kelompok yang kedua ada tujuh golongan juga, sama persis seperti di atas, namun hubungannya karena sepersusuan (yakni satu ibu susuan, dengan minimal disusui 5x sampai kenyang).
Adapun kelompok yang ketiga, maka jumlahnya 4 golongan, sebagai berikut :
1.   Istri bapak (ibu tiri), istri kakek dan seterusnya ke atas, berdasarkan surat an nisa:22
2.    Istri anak, istri cucu dan seterusnya ke bawah berdasarkan an nisa:23
3.    Ibu mertua, ibunya dan seterusnya ke atas, berdasarkan an nisa:23
4.  Anak perempuan istri dari suami lain (rabibah), cucu perempuan istri baik dari keturunan rabibah maupun dari keturunan rabib (anak lelaki istri dari suami lain), berdasarkan surat an nisa :23

Semoga apa yang dijelaskan secara ringkas diatas tersebut memberikan landasan bagi kita untuk mengamalkan dan menyelesaikan masalah-masalah yang akan berkaitan dengan Mahram ini, seperti masalah pernikahan dan sebagainya.